Pemeriksaan Jentik Nyamuk di Rutan Purbalingga: Upaya Bersama Melawan Demam Berdarah

Purbalingga - Tim Kesehatan Rutan bersama Petugas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) Kelurahan Purbalingga melakukan pemeriksaan rutin jentik nyamuk di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Purbalingga.(Kamis, 31 Oktober 2024)

Baca juga: Hendri Kampai: Pastikan Layanan Kesehatan yang Pantas, Indonesia Butuh 'Jenderal' BPJS 'Berintegritas'

Pemeriksaan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit demam berdarah yang rawan terjadi di lingkungan padat seperti Rutan. Para petugas datang lengkap dengan perlengkapan pemeriksaan, seperti senter, alat penciduk jentik, serta formulir pencatatan.

Setibanya di lokasi, Tim Kesehatan Rutan mengarahkan Petugas PSN menuju area yang paling rentan menjadi sarang nyamuk, seperti kamar mandi, sel, dan tempat penampungan air. Setiap sudut ruangan diperiksa dengan teliti. Petugas kesehatan menyisir wadah-wadah yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk, seperti bak mandi, ember, dispenser dan genangan air kecil yang kerap terabaikan.

Baca juga: Hendri Kampai: Demi Kesehatan Rakyat, Ubah Saja Sekolah Kedokteran Menjadi Sekolah Kedinasan

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tempat yang terdeteksi memiliki jentik nyamuk. Petugas PSN memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Warga Binaan yang telah konsisten membantu menjaga kebersihan lingkungan Rutan Purbalingga. Petugas PSN disertai Tim Kesehatan Rutan memberikan edukasi kepada Warga Binaan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan melakukan langkah-langkah seperti menguras tempat penampungan air secara berkala dan menutup wadah yang tidak digunakan. 

Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Doni Kristianto menyatakan dukungannya terhadap program ini. “Kesehatan Warga Binaan merupakan salah satu prioritas utama. Melalui pemeriksaan ini, diharapkan Rutan Purbalingga dapat terhindar dari risiko penyakit demam berdarah, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh penghuninya, ” Ucap beliau.

Baca juga: Hendri Kampai: Mental Block, Musuh Utama Para Pengejar Cita-Cita